Syaikh Khalid al-Mala dengan mengeluarkan statemen menegaskan, pembunuhan orang-orang dari suku Albu Nimr telah menambah kejahatan lain di atas kejahatan-kejahatan yang pernah dilakukan kelompok teroris ISIS dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dan para agen organisasi ini terhadap bangsa Irak,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Buratha News.
Al-Mala mengemukakan, anasir teroris penakut dan pengecut yang mengklaim membela kelompok Ahlussunah ini telah menyingkap topeng wajahnya dan memperlihatkan rupa aslinya dengan membunuh masyarakat Ahlussunah Irak.
Dia sangat berterimakasih atas keberanian suku Albu Nimr dikarenakan perlawanan mereka di hadapan organisasi teroris ISIS dan mengatakan, “Celaka atas suku-suku yang restu pada perubahan sarana dan prasarana penting yang ada di tangan organisasi teroris kriminal (ISIS) ini.”
Khalid al-Mala meminta suku-suku Ahlussunah yang ada di kawasan Barat dan Utara Irak untuk senantiasa bersatu berada di sisi pasukan-pasukan keamanan Irak dalam bentuk persatuan sejati dalam menentang dan melawan kelompok ISIS yang telah membunuh anak-anak dan telah menghancurkan kota-kota mereka.
Perlu diingat, anasir teroris takfiri ISIS selama beberapa hari terakhir telah menyerang orang-orang dari suku Albu Nimr di propinsi al-Anbar, yang terletak di pusat Irak dan telah melakukan pembunuhan brutal dan telah mengeksekusi 36 dari anggota suku ini di kawasan Ras al-Maa di sebelah Utara kota al-Ramadi.
Suku ini berada di sisi pasukan-pasukan rakyat lainnya bersama pasukan Irak melawan kelompok teroris ISIS dan mereka tidak sudi bersekutu dengan anasir tersebut.
Sebelumnya, sumber-sumber informasi di suku Albu Nimr mengumumkan bahwa jumlah orang-orang yang terbunuh dari suku ini oleh kelompok teroris takfiri ISIS mencapai 461 orang.